Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Di Atas Sebuah Kapal


Entah sudah berapa lama, ombak menukil bagian jiwaku. Lebur bersama samudera. Bergerak-gerak mengikuti butiran buih. Tegak berdiri, menatap teropong angin, yang melarikan separuh kornea. Di sana, mecusuar mengerat kilau di hati. Dermaga megah melambai perih. Memaksa sekata rindu terlempar menebas karang nun jauh.

Tetapi, dindingku telah koyak. Tiada lagi teduh. Lenyap segala hijau. Sungai tidak lagi mengalir tenang menyejuki hulu dan hilir. Dan atapnya pun tak mampu menyelaputi aroma panas. Isinya, berhamburan, cerai berai, laksana merapi memuntahkan bara, lantas meluluhlantakan hamparan bumi.

Dan kini, kapalku karam. Mencium terumbu karang. Aku menyelesak keluar. Bercumbu pada ribuan ikan. Menanggalkan daratan, karna kedalaman ini tempatku pulang.

Cirebon, 24 Agustus 2015

Posting Komentar untuk "Di Atas Sebuah Kapal"